Catatan harian si Idiot #3 : Secret admirer
Ingin rasanya aku mendekatinya ,mengajaknya berbincang untuk sekedar berbasa-basi,ah tapi tidak,tidak,dan tidak . Aku hanyalah debu baginya yang hanya akan 'menodai' matanya,tapi ingin sekali aku duduk berdua dengannya untuk sekedar mengobati hati ini,ah tapi tidak,tidak,dan tidak .Aku hanyalah kericil kecil yang akan menghambatnya untuk melangkah,tapi perasaan ini sudah tak terbendung lagi untuk 'memilikinya',ah tapi tidak,tidak,dan sekali lagi tidak!! Aku hanyalah seorang teman biasa untuknya yang tak istimewa seperti lainnya . Okelah, aku hanya akan duduk diam disini melihatnya bermesraan bersama pacarnya yang secara tak langsung akan menyayat hatiku, tapi aku tak apa,setidaknya aku masih bisa melihatnya tersenyum bahagia daripada melihatnya menangis tersedu-sedu .
Hahaha berhentilah menyapaku dengan teramat mesra.Kata-kata yang kau peruntukkan untukku telah menerbangkan kalbuku ke angkasa, meski kata itu hanya kata umum berupa "Hai" seperti yang kau lakukan kepada setiap temanmu. Ah,aku selalu tersenyum sendiri ketika melihat pesan singkatmu di handphone kesayanganku, meski kau hanya mengirim sebuah pertanyaan umum "ada tugas ?" seperti yang kau lakukan kepada setiap temanmu. Ah,entahlah makin hari perasaan ini semakin menjadi ,semakin sering kita bertemu semakin aneh pula perasaan ini muncul.
Aduuhhh kenapa sih kita harus satu kelompok ? ah, padahal aku ingin sesegera mungkin melupakanmu tapi disisi lain, keadaan ini yang tidak memungkinkannya . Aaaahhhh , kenapa sih kita harus bertemu lebih sering sekarang ? padahal aku sudah bertekad untuk 'melenyapkan' dirimu dari pikiranku . Siaal , disisi lain aku menikmati hal ini sebagai kedekatan pribadi dengannya sembari mengatur tingkahku agar tak salah tingkah didepanmu .
Yah, waktu kita untuk bersama dalam satu kelas akan berakhir sebentar lagi yang berarti aku akan semakin sulit untuk melihat wajahmu , melihat senyum manismu , 'menikmati' kemesraanmu bersama kekasihmu dan mendengarkan suara syahdumu . Ah tak apalah , setidaknya inilah waktu yang tepat untuk melupakannya . Ah tak apalah , setidaknya aku telah membantunya untuk tersenyum setiap hari , melupakan kesedihan dan masalahnya , dan menghantarkannya kepada pria yang dia idamkan selama ini . Okelah , aku akan tetap mendoakannya dari jauh , berharap dia akan selalu bahagia dan tercapai semua cita-citanya meski hanya 'dibalik layar' .
Jika ada kesempatan untuk bertemu lagi dengannya , dia yang akan aku cari pertama kali . Aku akan bertemu dengannya dengan pribadi yang lebih siap dari sekarang .
' Siap untuk membawanya menuju kebahagiaan . '
---------------------------------------------------
Sandi pralistya
Hahaha berhentilah menyapaku dengan teramat mesra.Kata-kata yang kau peruntukkan untukku telah menerbangkan kalbuku ke angkasa, meski kata itu hanya kata umum berupa "Hai" seperti yang kau lakukan kepada setiap temanmu. Ah,aku selalu tersenyum sendiri ketika melihat pesan singkatmu di handphone kesayanganku, meski kau hanya mengirim sebuah pertanyaan umum "ada tugas ?" seperti yang kau lakukan kepada setiap temanmu. Ah,entahlah makin hari perasaan ini semakin menjadi ,semakin sering kita bertemu semakin aneh pula perasaan ini muncul.
Aduuhhh kenapa sih kita harus satu kelompok ? ah, padahal aku ingin sesegera mungkin melupakanmu tapi disisi lain, keadaan ini yang tidak memungkinkannya . Aaaahhhh , kenapa sih kita harus bertemu lebih sering sekarang ? padahal aku sudah bertekad untuk 'melenyapkan' dirimu dari pikiranku . Siaal , disisi lain aku menikmati hal ini sebagai kedekatan pribadi dengannya sembari mengatur tingkahku agar tak salah tingkah didepanmu .
Yah, waktu kita untuk bersama dalam satu kelas akan berakhir sebentar lagi yang berarti aku akan semakin sulit untuk melihat wajahmu , melihat senyum manismu , 'menikmati' kemesraanmu bersama kekasihmu dan mendengarkan suara syahdumu . Ah tak apalah , setidaknya inilah waktu yang tepat untuk melupakannya . Ah tak apalah , setidaknya aku telah membantunya untuk tersenyum setiap hari , melupakan kesedihan dan masalahnya , dan menghantarkannya kepada pria yang dia idamkan selama ini . Okelah , aku akan tetap mendoakannya dari jauh , berharap dia akan selalu bahagia dan tercapai semua cita-citanya meski hanya 'dibalik layar' .
Jika ada kesempatan untuk bertemu lagi dengannya , dia yang akan aku cari pertama kali . Aku akan bertemu dengannya dengan pribadi yang lebih siap dari sekarang .
' Siap untuk membawanya menuju kebahagiaan . '
---------------------------------------------------
Sandi pralistya
Komentar
Posting Komentar