Catatan Harian si Idiot #1 : Sex dan Wanita Murahan
Suatu hari seorang teman sedang berbincang dengan ku dan
membahas tentang hal yang sangat unik menurutku . Aku anggap ini unik karena
hal ini sering sekali terjadi di tengah masyarakat . Beginilah perbincangan ku
dengan nya ,
“ Ah , lihatlah ini (sambil menunjukkan sebuah foto wanita di handphone nya) , Dia adalah wanita yang baru aku kenal beberapa minggu lalu . “ kata teman ku itu
“ oh ya , lucu juga wajahnya . apa kamu tertarik dengan dia ?” jawabku .
“awalnya aku sangat tertarik kepada dia , dia sangat baik dan ramah , tapi lama kelamaan aku baru tahu ternyata dia sering sekali berganti pacar . “ balas termanku lagi .
“ oh , mungkin saja dia sering mendapat pasangan yang kurang baik menurutnya , sehingga membuatnya ingin terus mencari yang paling baik . “ jawab ku dengan santai
“ Dengarkan dulu , aku mengetahui dari mantan pacarnya dulu bahwa ternyata Ia sering sekali melakukan hubungan sex bersama setiap pacarnya , dan itu sudah diakui oleh dirinya sendiri . Murahan sekali kan wanita itu . “ Lanjut temanku itu . Aku hanya tersenyum kecil mendengar kata-kata temanku itu , lalu aku menjawab ,
“kenapa kamu menganggapnya murahan sekali ? “
“ iyalah , dia dengan mudah menyerahkan badannya hanya untuk pria yang hanya sebatas pacarnya dan sering berganti-ganti pula , bukankah itu murahan ? “ jawab temanku itu .
Masih dengan santai nya aku menjawab ,
“ teman , begitu mudahnya kamu mengatakan dia murahan hanya karena dia sering melakukan hubungan sex dengan berganti-ganti pasangan . Sekarang coba dengarkan aku , apa dia sama-sama murahannya dengan para pelacur ? jawabanku adalah sangat berbeda . Setiap manusia itu memiliki keinginan untuk segera bereproduksi agar melestarikan keturunan dan gen nya , bahkan dirimu , para pemuka agama , para pejabat , para pedagang pun memiliknya . Keinginan bereproduksi itulah yang menumbuhkan hasrat didalam diri setiap manusia , menumbuhkan gejolak emosi yang kita sering sebuh hasrat bercinta . Mengapa aku berkata wanita itu dan para pelacur sangat berbeda ? bahwa wanita itu melakukan hubungan sex atas dasar keinginannya sendiri bukan karena paksaan orang lain . Para pelacur melakukan hubungan sex atas dasar keinginan pelanggannya dan mendapatkan uang setelah melakukan itu , sedangkan wanita temanmu itu tidak mengharap uang atau barang-barang materi lainnya setelah melakukan hubungan sex . Wanita temanmu itu begitu menikmati gejolak emosi ,hasrat biologisnya saat melakukannya , sedangkan pelacur menikmati atau tidaknya mereka tetap harus melakukannya agar mereka bisa mendapatkan upah secara materi . Wanita temanmu itu berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan sex juga tidak menjadi ukuran dikatakannya sebagai wanita murahan . Lagi-lagi karena hasrat bercintanya ketika melihat lawan jenislah yang menyebabkan ia mau melakukannya , sama seperti seorang hypersex . Seorang yang Hypersex sering sekali berganti pasangan untuk memuaskan hasratnya dalam bercinta , lagi-lagi Ia tak mengharapkan upah ketika menyudahinya .Memang hypersex adalah gangguan psikis , tapi seorang yang hypersex tidak pantas dianggap murahan kan ? sudah sangat jelas kan bagimu perbedaan nya ? “
Setelah itu temanku sedikit mencerna kata-kataku , lalu ia kembali melayangkan sebuah pertanyaan ,
“ tapi sex itu dosa kan ? Wanita temanku itu juga seagama denganku , dan dalam agamaku itu adalah perbuatan yang mendatangkan dosa yang sangat besar !”
Kembali aku sedikit tersenyum mendengar pertanyaan temanku itu , lalu menjawabnya ,
“ Ah , lihatlah ini (sambil menunjukkan sebuah foto wanita di handphone nya) , Dia adalah wanita yang baru aku kenal beberapa minggu lalu . “ kata teman ku itu
“ oh ya , lucu juga wajahnya . apa kamu tertarik dengan dia ?” jawabku .
“awalnya aku sangat tertarik kepada dia , dia sangat baik dan ramah , tapi lama kelamaan aku baru tahu ternyata dia sering sekali berganti pacar . “ balas termanku lagi .
“ oh , mungkin saja dia sering mendapat pasangan yang kurang baik menurutnya , sehingga membuatnya ingin terus mencari yang paling baik . “ jawab ku dengan santai
“ Dengarkan dulu , aku mengetahui dari mantan pacarnya dulu bahwa ternyata Ia sering sekali melakukan hubungan sex bersama setiap pacarnya , dan itu sudah diakui oleh dirinya sendiri . Murahan sekali kan wanita itu . “ Lanjut temanku itu . Aku hanya tersenyum kecil mendengar kata-kata temanku itu , lalu aku menjawab ,
“kenapa kamu menganggapnya murahan sekali ? “
“ iyalah , dia dengan mudah menyerahkan badannya hanya untuk pria yang hanya sebatas pacarnya dan sering berganti-ganti pula , bukankah itu murahan ? “ jawab temanku itu .
Masih dengan santai nya aku menjawab ,
“ teman , begitu mudahnya kamu mengatakan dia murahan hanya karena dia sering melakukan hubungan sex dengan berganti-ganti pasangan . Sekarang coba dengarkan aku , apa dia sama-sama murahannya dengan para pelacur ? jawabanku adalah sangat berbeda . Setiap manusia itu memiliki keinginan untuk segera bereproduksi agar melestarikan keturunan dan gen nya , bahkan dirimu , para pemuka agama , para pejabat , para pedagang pun memiliknya . Keinginan bereproduksi itulah yang menumbuhkan hasrat didalam diri setiap manusia , menumbuhkan gejolak emosi yang kita sering sebuh hasrat bercinta . Mengapa aku berkata wanita itu dan para pelacur sangat berbeda ? bahwa wanita itu melakukan hubungan sex atas dasar keinginannya sendiri bukan karena paksaan orang lain . Para pelacur melakukan hubungan sex atas dasar keinginan pelanggannya dan mendapatkan uang setelah melakukan itu , sedangkan wanita temanmu itu tidak mengharap uang atau barang-barang materi lainnya setelah melakukan hubungan sex . Wanita temanmu itu begitu menikmati gejolak emosi ,hasrat biologisnya saat melakukannya , sedangkan pelacur menikmati atau tidaknya mereka tetap harus melakukannya agar mereka bisa mendapatkan upah secara materi . Wanita temanmu itu berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan sex juga tidak menjadi ukuran dikatakannya sebagai wanita murahan . Lagi-lagi karena hasrat bercintanya ketika melihat lawan jenislah yang menyebabkan ia mau melakukannya , sama seperti seorang hypersex . Seorang yang Hypersex sering sekali berganti pasangan untuk memuaskan hasratnya dalam bercinta , lagi-lagi Ia tak mengharapkan upah ketika menyudahinya .Memang hypersex adalah gangguan psikis , tapi seorang yang hypersex tidak pantas dianggap murahan kan ? sudah sangat jelas kan bagimu perbedaan nya ? “
Setelah itu temanku sedikit mencerna kata-kataku , lalu ia kembali melayangkan sebuah pertanyaan ,
“ tapi sex itu dosa kan ? Wanita temanku itu juga seagama denganku , dan dalam agamaku itu adalah perbuatan yang mendatangkan dosa yang sangat besar !”
Kembali aku sedikit tersenyum mendengar pertanyaan temanku itu , lalu menjawabnya ,
“Dan lihatlah teman ,
kamu begitu cepat menyimpulkan sebuah masalah hanya dari sudut pandang dirimu
seorang . Sex dalam agama memang salah , dalam budaya Indonesia juga sangat
tabu untuk dibicarakan atau malah dilakukan diluar pernikahan , tapi dalam
hal-hal lain seperti biologis , sosial , psikologis sex itu dibutuhkan . Wanita
temanmu itu memang seagama dengan mu , namun apa kamu tahu apakah Ia juga memiliki
sudut pandang yang sama dengan agamamu dalam urusan sex ? mungkin saja walaupun
seagama namun teman wanitamu itu tidak sepandangan mengenai sex ,mungkin saja
dia mengambil sudut pandang agama diaspek-aspek kehidupannya yang lain , dan mungkin saja ia memandang sex dari sudut
pandang biologis, psikis atau bahkan seni . Memang orang-orang di negara ini
sangat kurang dalam keterbukaan pikiran . Mereka berpandangan bahwa yang
seagama , yang serumpun , se-ras dan sebudaya haruslah mentaati semua peraturan
yang telah ada hingga mereka lupa bahwa setiap manusia memiliki hak-hak asasi
sendiri dalam menentukan pandangan hidup , keputusan dan keinginannya . Kamu hanya menilai teman wanita mu dari
kacamata luar sudut pandang yang telah kamu anut dan yakini tanpa mau mengenalnya
lebih dekat dan lebih dalam lagi terhadap teman wanitamu itu . Mungkin saja
ketika kamu lebih mengenal dia dan menikmati hubunganmu dengan dia , kamu tidak
akan menganggapnya murahan lagi .
setelah itu percakapan berakhir dengan kesunyian dan temanku itu mulai mengerti tentang wanita .
percakapan hari itu sedikit menjadi pelajaran buatku . Pelajarannya adalah bahwa kita memang sangat-sangat egois dalam menilai orang lain .Kita begitu emosional ketika melihat orang lain yang tidak ‘sama’ dengan kita . Wanita tidak akan murahan jika orang-orang tidak menganggapnya murahan . Jadi wanita murahan itu tidak ada , yang ada adalah kita sebagai ‘penilai’ belum mengenal ,mendalami dan menemukan kenikmatan seperti wanita yang dianggap murahan itu . Ketika kita telah menemukan kenikmatan seperti yang ia rasakan , apakah mungkin kita akan menganggap diri kita sendiri murahan ? egois ya ~
------------------------------------------------
~Sandipralistya
setelah itu percakapan berakhir dengan kesunyian dan temanku itu mulai mengerti tentang wanita .
percakapan hari itu sedikit menjadi pelajaran buatku . Pelajarannya adalah bahwa kita memang sangat-sangat egois dalam menilai orang lain .Kita begitu emosional ketika melihat orang lain yang tidak ‘sama’ dengan kita . Wanita tidak akan murahan jika orang-orang tidak menganggapnya murahan . Jadi wanita murahan itu tidak ada , yang ada adalah kita sebagai ‘penilai’ belum mengenal ,mendalami dan menemukan kenikmatan seperti wanita yang dianggap murahan itu . Ketika kita telah menemukan kenikmatan seperti yang ia rasakan , apakah mungkin kita akan menganggap diri kita sendiri murahan ? egois ya ~
------------------------------------------------
~Sandipralistya
Komentar
Posting Komentar