Bias Tuhan

Dimana-mana saya melihat banyak sekali perdebatan antar agama yang tak kunjung habis di negara ini.Saya hanya menggeleng-gelengkan kepala saja ketika melihat tingkah mereka yang tak kunjung mengakhiri argumennya .Banyak yang tetap ngotot dengan acuan kitab sucinya masing-masing , tak jarang argumennya berusaha menyerang agama lain dengan satir. Pemaksaan ideologi sering terjadi , kita bisa melihatnya di media-media sosial yang ada . Saya tidak akan berpihak kepada salah satu kitab suci ditulisan ini , tapi saya akan mencoba melihatnya dari sudut pandang yang berbeda menurut interpretasi saya sendiri .

Jadi sebenarnya Tuhan itu siapa sih ? Jadi sebenarnya Tuhan itu ada berapa sih ? Jadi sebenarnya Tuhan itu ada atau tidak sih ?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah ada sejak dahulu kala , ketika otak manusia purba telah mulai membesar akibat evolusi . Rantai-rantai pertanyaan ini telah mengalir dari waktu ke waktu , sebagaimana peradaban manusia juga mengalir menjadi lebih kompleks .
Dulu orang bilang Tuhan adalah yang menurunkan halilintar ke bumi sebagai bentuk kemarahannya . Ya , Dewa zeus namanya . Namun ketika para ilmuwan telah menemukan penyebab dari halilintar , maka dewa Zeus seolah lenyap juga . Orang mesir kuno menyebut RA sebagai dewa matahari yang setiap hari harus membawa matahari dengan kapal tongkangnya . Ketika malam tiba orang-orang berasumsi bahwa RA telah melewati dunia gelap dan harus mengalahkan Apep untuk mengembalikan matahari agar kembali terbit di ufuk timur .
Dalam mitologi jepang, dewi matahari Amaterasu yang terkejut oleh perilaku kakaknya Susanoo dan bersembunyi di gua, menyeret dunia dalam kegelapan sampai ia bersedia untuk muncul.
Dalam mitologi norse, para dewa Odin dan Tyr keduanya memiliki atribut langit, dan mereka ditakdirkan untuk dimakan oleh serigala Fenrisulfr dan Garmr, masing-masing pada Ragnarok. Sol. dewi matahari Norse, akan dimakan oleh serigala Skoll. Dan masih banyak lagi mitologi-mitologi di belahan dunia lain .

Namun , hal itu kemudian seperti tersimpan menjadi catatan sejarah dan tidak lagi dipercayai karena para ilmuwan telah menemukan Rotasi bumi yang menyebabkan adanya siang dan malam.

kembali ke pertanyaan awal , Jadi Tuhan itu siapa sih ? tergantung pertanyaan ini ditujukan kepada siapa . jika pertanyaan ini ditujukan kepada orang-orang mesir kuno , maka mereka akan menjawab RA , Horus  dll . Jika pertanyaa tersebut ditujukan pada masyarakat Yunani kuno , maka mereka akan menjawab Zeus sebagai tuhannya , atau Olimpus atau poseidon . Jika pertanyaan tersebut ditujukan untuk masyarakat Aztek , maka mereka akan menjawab Huitzilopochtli .

Jadi Tuhan ada berapa sih ? inipun tergantung kepada siapa yang ditujukan . jika ditujukan kepada masyarakat Yunani kuno , mereka akan menjawab sangat banyak , mulai dewa pertanian , perang dan dewa alam bawah . jika ditujukan kepada masyarakat hindu , maka ini juga tergantung kepada hindu siapa pertanyaan ini ditujukan . Jika dia Hindu monoteis , maka akan menjawab 1 tuhan . jika dia Hindu politeis , maka dia akan menjawab banyak dewa . jika dia Hindu monolatrisme dia akan menjawab 1 tuhan , tapi tidak menyangkal adanya tuhan lain .

Jadi Tuhan ada atau tidak ? Pertanyaan ini mengacu kepada asal-usul mengapa manusia mempercayai tuhan, dan saat itu manusia akan mencari definisi tuhannya masing-masing . Ketika telah menemukan definisi Tuhannya , maka manusia telah menciptakan sebuah alur dari aliran kepercayaan pribadinya dan memperkuat sisi religius dalam dirinya . Sisi religius di masing-masing orang ini menurut saya ada karena beberapa faktor , antara lain : 1. ketidaktahuannya akan sesuatu 2. kebutuhan rasa aman 3,kekagumannya akan alam semesta
Dari 3 faktor diatas , manusia kiranya akan membuat sebuah definisi Ketuhanannya sendiri untuk mengisi rasa-rasa ingin tahunya dan kebutuhan rasa amannya .
Definisi Tuhan untuk para Theis adalah tuhan yang mahadahsyat yang telah menciptakan alam semesta dengan begitu kompleks dan tidak bisa dilogikakan.
Definisi Tuhan untuk para Atheis adalah tidak ada - atau memiliki definisi pribadi . Definisi Tuhan untuk para Pantheis adalah Alam semesta ini sebagai Tuhannya.Definisi tuhan untuk para scientology adalah science yang menjawab rasa ketidaktahuannya .
Jadi Tuhan ada atau tidak adalah pertanyaan yang juga merujuk pada siapa pertanyaan itu ditujukan karena masing-masing memiliki definisi dan eksistensinya sendiri . Ilmuwan terkenal Albert Einstein pun memiliki definisi Tuhannya sendiri . Definisi Tuhan Einstein bukanlah sosok Tuhan yang personal yang mahadahsyat , melainkan bentuk kekagumannya kepada alam semesta sejauh indera manusia bisa menginterpretasikannya.

Saya teringat kepada sebuah kata yang pernah saya lihat diberanda sosial media teman saya . Dia menuliskan 'The basic idea of god is it needs man to exist' . Sebuah kalimat yang menurut saya sangat masuk akal . Kesadaran kita memang menghadirkan banyak sekali kejutan dan pertanyaan yang tak habis untuk dijawab . Jika manusia tidak ada , apakah mungkin ide ide dasar tentang tuhan akan tetap ada ?

Munculah sebuah pertanyaan "Jadi Tuhan siapa yang paling benar?", pertanyaan yang menurut saya tidak mungkin untuk dijawab karena sejauh ini ada hampir 420 aliran kepercayaan dengan biasnya masing-masing . Filsuf terkenal Rene Descartes pernah berkata bahwa 'kekuatan kesadaran manusia tidak pernah bisa melihat realitas absolut karena terbias oleh phaneron-phaneronya masing-masing' , mungkin ini menurut saya juga kalimat yang masuk akal dan terbukti dengan beragamnya aliran kepercayaan yang ada . Jika ada yang mengklaim bahwa salah satu agamanya adalah paling benar hanya karena muncul paling akhir daripada agama yang lain , saya rasa hal itu adalah bagian dari keegoisan dan pemaksaan ideologi kepada orang lain, karena dari waktu ke waktu manusia terus berpikir dan berfilsafat , sebagaimana ilmu pengetahuan yang bersifat dinamis.
Kebenaran untuk saat ini belum tentu menjadi kebenaran untuk waktu yang akan datang . Ilmu pengetahuan terus berkembang , sebagaimana peradaban manusia juga terus berkembang . Mungkin di masa depan nanti kita akan menjumpai banyak sekali aliran kepercayaan baru -baik yang mendapat banyak pengikut atau tidak - atau mungkin malah berkurangnya aliran kepercayaan akibat berkembangnya pemikiran masing-masing orang . Ya , memang dunia begitu dinamis , tidak berjalan statis dan berhenti di satu tempat . Sebagaimana Masyarakat mesir kuno yang percaya bahwa dewa matahari membawa mataharinya dengan perahunya , harus dikacaukan dengan penemuan rotasi dan revolusi bumi , Atau mungkin suatu saat nanti para peneliti String teori akan dikacaukan dengan penemuan-penemuan baru baik penemuan yang mendukung atau yang tidak mendukung teorinya .

Drama kehidupan ini memang tidak pernah habis . Namun sekiranya kita mampu menciptakan sebuah drama yang tidak merugikan orang lain hanya karena bias kita masing-masing . Kita sesama manusia mungkinlah harus dinamis dengan waktu dan juga peradaban . Kita sesama manusia mungkinlah harus saling toleransi dengan probabilitas sama-sama bisa salah . Marilah kita menyadari itu .

Demikianlah celotehan dan argumen saya ini dalam "Bias Tuhan"

Bersumber dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Dewa_matahari
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tokoh_mitologi_Yunani
http://www.sacred-texts.com/aor/einstein/einsci.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/Solipsism

Komentar

Postingan Populer